Rabu, 19 Januari 2011

you late!! [copy+paste]

Yoora masuk ke dalam rumah dengan mengendap-ngendap karena hari sudah malam, Ia yakin jika Onnie nya tau dia baru pulang larut malam seperti ini, Pasti dia akan sangat marah. Tapi di saat ia akan menaiki anak tangga menuju kamarnya, Tiba-tiba lampu menyala dan membuatnya cukup terkejut.
“Dari mana saja?” Tanya Miyoung yang tak lain adalah Kakaknya itu.
Yoora berbalik dan langsung memasang wajah innocent terhadapnya seraya tertawa kecil. “Onnie… Kau masih bangun?? Aku kira kau sudah tidur…” Ujar Yoora mencoba mengalihkan pembicaraannya.
“Jawab pertanyaanku tadi! Kau habis dari mana saja?? Apa kau habis berkencan dengan Henry lagi hingga larut malam seperti ini?!” Tanya Miyoung dan BINGGO!! Pertanyaan itu memang benar sekali, Karena Yoora dan Henry kini sudah resmi berpacaran.
Yoora terdiam sejenak, Dan tak lama dari itu ia menguap seraya menggeliatkan sedikit tubuhnya yang terasa cukup pegal itu. “Hoaaaam… Onnie, Aku ngantuk! Aku tidur duluan yah…” Ujar Yoora santai dan segera bergegas pergi ke kamarnya.
“Ya!! Yoora… Jawab dulu pertanyaanku!!” Ujar Miyoung sedikit berteriak tapi Yoora tak menggubrisnya dan berpura-pura tak mendengarnya. “Aish… Anak itu selalu saja seperti itu!! Hah… Tau akan seperti ini aku takkan mengizinkan mereka berdua berpacaran!!” Gerutu Miyoung kesal dan ia pun pergi ke arah kamarnya.
Miyoung membaringkan tubuhnya di atas ranjang, Kamarnya nampak remang-remang karena ia hanya menyalakan lampu duduknya saja. Tak lama dari itu ia langsung teringat pada seseorang yang tak lain adalah pacarnya sendiri. “Hah… Ntah kenapa hari ini aku rindu sekali padanya.. Zhoumi, Apakah dia juga sedang memikirkanku sekarang?” Gumamnya dalam batin sembari menatap langit-langit.
Drt.. Drt… Drt….
Miyoung menatap layar ponselnya dan ada nama Zhoumi terpampang dengan jelas. “Yoboseyo..” Ia segera mengangkat telepon itu dan mencoba menjawabnya dengan santai tanpa memperlihatkan rasa rindu terhadapnya. “Ada apa meneleponku malam-malam?” Tanya Miyoung berpura-pura menyembunyikan perasaannya saat ini.
“Apa kau tidak rindu padaku? Kita sudah seminggu tidak bertemu…” Ujar Zhoumi manja dari seberang sana.
“Ehmmm.. Aniyo…” Jawab Miyoung berbohong.
“Jinja? Bukankah saat ini kau sedang memikirkanku?” Tanya Zhoumi terdengar sedikit menggoda Miyoung.
“Eh? Darimana dia tau?” Gumam Miyoung dalam batinnya. Ia segera melirik seluruh isi ruangan kamarnya ini dan kembali menempelkan ponselnya di daun telinganya. “Enak saja! Saat kau meneleponku, Aku sudah tidur tau!! Mana mungkin aku memikirkanmu…” Elak Miyoung dan terdengar dari nada suaranya yang gugup.
“Tapi kau terdengar sedikit gugup, Kau berbohong kan?!” Tanya Zhoumi semakin menyudutkan Miyoung.
“Ya!! Kalau kau terus saja membahas hal ini, Aku akan menutup teleponnya!!” Ancam Miyoung karena bingung harus melakukan apa lagi.
“Areo.. Areo…” Jawab Zhoumi segera. “Kau sedang apa sekarang?” Tanya Zhoumi terdengar cukup berbasa-basi hanya karena ingin terus mengobrol dengan Miyoung.
“Apa kau tidak dengar tadi? Aku ini mau tidur…” Jawab Miyoung sekenanya.
“Oh…” Hanya kata itu yang terdengar dari seberang sana. Zhoumi menghela nafas panjang dan tetap menunggu respon yang Miyoung berikan untuknya.
“Hanya, Oh?! Apa dia marah padaku?” Gumam Miyoung dalam batinnya. “Ehmm.. Lalu kau sendiri?” Tanya Miyoung mencoba mencairkan suasana. Zhoumi terdiam sejenak dan membuat Miyoung benar-benar merasa sangat bersalah dengan kata-katanya tadi. “Zhoumi?” Panggil Miyoung pelan.
“Aku sedang memandang fotomu… Aku benar-benar sedang merindukanmu saat ini..” Jawab Zhoumi dan seketika itu juga wajah Miyoung memanas dan memerah, Ia mengibas-ngibaskan tangannya ke wajahnya. “Miyoung, Apa benar kau tidak merindukan aku?” Tanya Zhoumi dan membuat Miyoung menghentikan segala aktivitasnya tadi.
“Eh?” Miyoung terdiam. “Hm, Mungkin aku sedikit merindukanmu…” Jawab Miyoung tak mampu lagi memungkuri perasaannya.
“Jinja?!” Tanya seseorang dari balkon luar kamar Miyoung.
Miyoung terlonjak kaget atas kehadirannya yang tiba-tiba itu, Ia berjalan mendekati pintu balkon kamarnya yang terbuat dari kaca itu, Lalu membukanya. “Ya!! Jadi, Kau sudah ada di sini sejak tadi?!!” Tanya Miyoung terkejut.
Zhoumi mengangguk singkat dan segera memeluk Miyoung erat. “Aku sangat-sangat merindukanmu, Youngi…” Bisik Zhoumi sembari mempererat pelukannya.
“Ehmp!! Zhoumi!! Aku sesak!! Lepas-kan!!” Ujar Miyoung dengan terbata-bata.
“Oh.. Maaf!!” Zhoumi melepaskan pelukannya dan menatap Miyoung sembari tersenyum kecil. “Seperti biasanya kau terlihat begitu manis, Youngi…” Ujar Zhoumi dan membuat wajah Miyoung kembali memerah.
“Sudahlah!! Jangan menggodaku seperti itu…” Ujar Miyoung sembari memukul dada Zhoumi pelan. “Jadi… Sejak tadi kau ada di sini? Kenapa kau tidak bilang padaku?! Ingin mempermainkan aku?!” Tanya Miyoung sedikit sinis.
“Aniyo.. Aku hanya ingin memberikan kejutan untukmu! Tapi saat aku dengar kau tidak merindukanku, Aku kembali mengurungkan niatku.. Hingga akhirnya kau bilang jika kau juga merindukanku!” Jelas Zhoumi panjang lebar.
PLETAK!! Miyoung memukul kepala Zhoumi dengan cukup keras. “Bagaimana jika aku tidak menjawab jika aku merindukanmu?! Apa kau akan terus berada di luar, Huh?!! Kau tidak takut sakit?!! Cuaca malam ini kan buruk sekali…” Ujar Miyoung kesal dan bertubi-tubi. Zhoumi yang mendengar itu malah tersenyum kecil dan membuat Miyoung heran dengan tingkahnya itu. “Wae?!!” Tanya Miyoung sinis.
“Kau mengkhawatirkanku kan?!” Tanya Zhoumi. BINGGO!! Hal itu memang benar, Miyoung memang mengkhawatirkannya.
“Haish!! Sudah sana pulang…” Ujar Miyoung sembari mendorong tubuh Zhoumi.
“Chakkaman!!” Ujar Zhoumi dan membuat Miyoung terdiam, Ia berbalik dan memeluk Miyoung singkat. “3 Hari lagi kita akan menikah… Aku yakin kau akan menjadi pengantin tercantik saat itu! Saranghae, Miyoung…” Bisik Zhoumi dan dengan segera ia pun menuruni tangga di samping balkon kamar Miyoung.
“Nado, Saranghae…” Ujar Miyoung pelan. Ia menundukkan kepalanya dan tersenyum lembut pada Zhoumi. Zhoumi melambai padanya dan ia hanya menggerakan jari-jarinya untuk membalas lambaian Zhoumi itu.
##########
“Aish!! Kemana anak itu? Padahal acaranya akan di mulai 25 menit lagi, Tapi kenapa dia belum datang juga?? Apa dia ingin merusak semuanya, Haish!!” Miyoung menggerutu tak jelas sembari sesekali terus saja menatapi jam yang ada pada layar ponselnya.
“Onnie…” Yoora masuk ke dalam ruangan itu bersamaan dengan Henry.
“Yak!! Henry, Kemana Hyungmu itu, Huh?! Kenapa dia belum datang juga?” Tanya Miyoung langsung dengan nada sedikit sinis.
“Mwo? Jadi, Hyung belum datang juga? Mianhe, Noona tapi aku benar-benar tidak tau! Aku pergi lebih dahulu darinya karena aku akan menjemput Yoora…” Jawab Henry sedikit terkejut dengan perkataan Miyoung.
“Mungkin dia terjebak macet.. Aku yakin sebentar lagi Zhoumi Oppa akan datang…” Ujar Yoora mencoba menenangkannya.
Miyoung kembali duduk di kursinya, Gaun Pengantin yang sedang di pakainya pun sudah sangat kusut dan wajahnya yang cantik berubah menjadi gambaran kekesalan karena mempelai pria yang tak kunjung datang. “Haish!! Jika begini terus lebih baik kita tak perlu menikah saja!!” Ujar Miyoung asal ceplos.
“MWO?” Yoora dan Henry berteriak secara bersamaan dan membuat Miyoung melihatnya sembari mengerutkan keningnya. “Onnie, Kau tidak boleh bilang begitu!!” Ujar Yoora menentang ucapan Miyoung.
Drt.. Drt.. Drt.. Ponsel Henry bergetar dengan cukup kuat. “Yoboseyo.. Hyung!! Kau di mana? Pernikahanmu akan mulai sebentar lagi…” Ujar Henry dengan cepat.
“Zhoumi!!” Gumam Miyoung dalam batinnya. “Berikan ponselmu!!” Pinta Miyoung dan segera merebut ponsel Henry darinya. “Yak!! Zhoumi!! Jika kau tidak datang tepat waktu aku akan pergi dari tempat ini dan pernikahan kita batal!!” Ujar Miyoung dengan nada tinggi.
“Mwo? Batal!! Andwae!! Miyoung.. Jalanan macet, Ada kecelakaan di tengah jalan jadi untuk sementara ada penutupan jalan…” Jelas Zhoumi dari seberang sana.
“Aku tidak peduli!! Pokoknya jika kau datang terlambat aku akan membatalkan pernikahan ini, Areo?!” Ujar Miyoung dengan dingin dan segera menutup teleponnya.
“Aish!!” Zhoumi segera memakirkan mobilnya di tengah jalan. Ia keluar dari mobilnya dan memandang mobil yang berjejer sangat panjang, Sepertinya macet akan lama. Tanpa berfikir panjang lagi Zhoumi segera berlari meninggalkan mobilnya yang kini ada di pikirannya hanya ingin tiba di tempat pernikahannya dengan tepat waktu.
Di Acara Pernikahan…
Henry dan Yoora saling berjalan secara berpapasan sedangkan Miyoung terus saja memperhatikan mereka berdua. “Ya!! Sebenarnya yang cemas dan akan menikah itu kan aku? Kenapa kalian berdua yang terlihat lebih cemas dariku? Sudah duduk saja!! Kalian membuat mataku sakit saat melihatnya!” Ujar Miyoung dengan dingin dan kembali menatap jam pada layar ponselnya hanya tinggal 17 menit lagi pernikahannya akan di mulai.
Tiba-tiba Miyoung melihat seorang perempuan dan lelaki yang berada di depan pintu ruangan ini. “Henry, Kau kenal dengan mereka berdua kan?” Tanya Miyoung dan Henry menoleh pada kedua orang itu sebentar lalu ia pun mengangguk. “Bawa mereka berdua masuk!” Perintah Miyoung.
“Memangnya ada apa?” Tanya Henry dan Yoora secara bersamaan.
“Sudah suruh mereka masuk saja!” Ujar Miyoung dan dengan cepat Henry mengajak kedua orang itu untuk masuk ke dalam ruangan itu.
“Aish!! Waeyo?” Tanya mereka berdua yang tak lain adalah Haneul dan Kyuhyun.
“Ya!! Yoora bantu aku dandani gadis ini!!” Ujar Miyoung dan segera menarik lengan Miyoung ke tempat ganti pakaian.
Tanpa menjawab terlebih dahulu ia segera mengangguk da membantu Haneul yang terlihat bingung dengan semua ini
“Henry, Memangnya ada apa ini?” Tanya Kyuhyun bingung.
Henry menggidikkan bahunya seraya menggeleng. “Aku juga tidak tahu!” Jawab Henry dan tak lama dari itu Haneul nampak keluar dari ruang ganti pakaian itu tapi ada yang aneh dia memakai sebuah gaun pengantin sekaligus penutup wajahnya.
“Sebenarnya ada apa ini?” Tanya Haneul bingung.
“Henry, Berikan kunci  mobilmu!!” Ujar Miyoung dan tanpa bertanya terlebih dahulu ia segera memberikan kunci mobilnya. “Dengar!! Aku sangat membutuhkan bantuan kalian berdua sekarang!!” Ujar Miyoung menggantung dan membuat mereka berempat bingung.
“Henry kau dan Yoora awasi keadaan di tempat pesta! Jangan sampai ada yang curiga jika pengantinnya tidak ada, Dan kalian berdua harus berperan jika kalian berdua adalah mempelai pria dan wanitanya sedangkan aku akan menyusul si brengsek Zhoumi itu!! Areo?” Jelas Miyoung dan dengan cepat ia keluar dari ruangan itu masih dengan memakai gaun pengantinnya.
“Boe??” Haneul dan Kyuhyun saling bertatapan terkejut.
“Sudah!! Kalian ikuti saja!!” Ujar Henry sembari mengedipkan sebelah matanya dan segera mengajak Yoora keluar ruangan itu.
“Ya!! Henry!!” Panggil Kyuhyun setengah berteriak tapi mereka seakan tak mendengarnya dan hanya menutup pintu ruangan itu dan berpura-pura bersikap seperti tidak terjadi apa-apa agar orang tidak curiga.
“Aish!! Kenapa kita di bawa-bawa dalam hal seperti ini??” Gerutu Haneul kesal.
##########
Miyoung langsung menancap gas mobilnya, “Zhoumi!! Berani-beraninya kau menghancurkan pernikahan kita hanya karena alasan macet!! Awas kau!!” Miyoung semakin meninggikan kecepatan mobilnya.
Akhirnya ia menemukan Zhoumi yang tengah berlari dengan kekuatan penuh. “Ya!!” Panggil Miyoung dan Hankyung pun menghentikan langkahnya seraya menoleh pada dalam mobil. Miyoung keluar dari dalam mobil dan Zhoumi nampak terkejut melihat Miyoung. “Dasar Bodoh!! Kenapa kau bisa datang terlambat ke tempat pernikahan, Huh?!!” Miyoung memukuli Zhoumi dan Zhoumi mencoba mungkin menghalangi dengan kedua lengannya.
“Jalanan macet!! Jadi…”
“Jadi apa?? Apa kau pikir pernikahan kita ini main-main, Huh!! Kau cari mati denganku yah!!” Ujar Miyoung sembari terus memukuli Zhoumi.
“Aww.. Mianhe.. Miyoung! Mianhe…” Ujarnya sembari terus menghindari pukulan Miyoung.
Di tempat Lain…
“Aish!! Kemana Noona dan Hyung? Mereka lama sekali!!” Gerutu Henry sudah sangat gelisah.
“Henry!!” Panggil Yoora.
“Ada apa?” Tanya Henry heran.
“Haneul dan Kyuhyun.. Mereka.. Mereka di kira sebagai pengantinnya!! Bagaimana ini?” Tanya Yoora cemas.
“Mwo??” Henry membulatkan kedua matanya dan segera merogoh saku celananya.
##########
Drt.. Drt.. Ponsel Miyoung berdering dengan cukup keras dan ia pun segera mengangkatnya. “Wae?” Tanyanya dingin.
“Noona, Cepat datang!! Kyu dan Haneul.. Mereka di kira sebagai kalian!! Cepat datang kemari!! Atau mereka bisa salah orang!!!” Jelas Henry dari seberang sana.
“Mwo?? Tahan mereka semua!! Aku akan datang dengan segera!!” Ujar Miyoung dan segera memutuskan hubungan teleponnya.
“Waeyo?” Tanya Zhoumi heran.
“Ini semua gara-garamu, Bodoh!! Kita harus segera ke sana sekarang!! Kedua teman Henry yang membantu kita, Kini mereka yang di kira sebagai pengantinnya!!” Jelas Miyoung sembari masuk ke dalam mobil.
“Mwo?? Bagaimana bisa pernikahanku ini menjadi pernikahan orang lain!! Aish…” Zhoumi pun akhirnya masuk ke dalam mobil dan melajukan mobil itu dengan cepat.
Sedangkan Kyuhyun dan Haneul…
“Ahjusshi.. Ahjumma.. Bukan kami pengantin yang sesungguhnya!! Kami hanya…” Haneul mencoba menolak sedangkan Kyuhyun kini sudah berada di pelaminan karena tadi ia terus di paksa dan di bawa secara paksa ke sana.
“Anakku. Jika kau sedang bertengkar dengan calon suamimu tadi, Bukan berarti kalian harus mempermainkan pernikahan ini!! Kau harus segera menikah!!” Ujar  orang-orang itu.
“Tapi memang bukan kita, Andwae!!” Tapi terlambat Haneul dapat dengan mudah mereka tarik dan kini ia nampak begitu takut dan gugup.
Semua para tamu dan kedua orang tua Miyoung dan Zhoumi hanya dapat mengerutkan keningnya bingung, Karena belum mengetahui hal yang sebenarnya.
“Tunggu!!” Teriak Henry dan Yoora secara bersamaan. “Kalian salah orang!! Pengantin yang sebenarnya bukan mereka, Tapi… mereka!!” Ujar Henry sembari menunjuk pintu yang tak ada siapapun yang membukanya.
“Hey!! Jangan merusak acara pernikahan ini!!” Ujar pendeta itu.
“Onnie… Oppa.. Cepat datang!!” Gumam Yoora dalam batinnya.
“Kami datang… Hosh.. Hosh…” Dengan nafas yang tersenggal-senggal Miyoung dan Zhoumi akhirnya sampai dan ke-empat orang yang sedang was-was itu pun akhirnya dapat menarik nafas lega. “Mianhe.. Kami terlambat!!” Ujar Zhoumi masih dengan nafas tersenggal-senggal.
“Miyoung.. Zhoumi.. Ada apa dengan kalian? Kalian begitu berantakan…” Ujar Ibu Miyoung seraya menghampiri mereka. “Sudah lebih baik kalian merapihkan tampilan kalian dulu.. Ibu akan bilang pada pendetanya agar mengulur waktu…” Ujar  Ibunya lagi.
##########
Akhirnya pernikahan pun berjalan sesuai rencana. Kyuhyun dan Haneul pun dapat bernafas lega setelah tadi mereka sudah sangat tegang. “Gomawo.. Tanpa kalian semua ini mungkin akan semakin berantakan…” Ujar Miyoung sembari memeluk Haneul.
“Ne, Onnie… Cheonmaneyo…” Jawab Haneul lembut.
“Hey!! Tapi kalian itu memang serasi dan terlihat seperti sepasang pengantin yang sangat cocok!!” Goda Zhoumi dan mereka saling bertatapan masing-masing.
“Boe? Cocok?! Itu tidak mungkin!!” Jawab mereka berdua secara bersamaan.
“Aigoooo.. Sampai-sampai kalianpun berkata hal yang sama dan bersamaan!!” Goda Zhoumi lagi.
“Diam kau, Zhoumi!!” Ujar Miyoung sembari memukul kepala Zhoumi.
“Aish…” Zhoumi hanya dapat menggerutu kesal.
Sedangkan Henry dan Yoora…
“Hah… Akhirnya semua berjalan seperti rencana yah…” Ujar Yoora menghela nafas.
“De…” Jawab Henry singkat. “Yoora, Bagaimana setelah ini kita yang menikah? Hehehehe” Ujar Henry memberikan ide gila.
“Mwo?? Gila!! Ani!! Aku tidak mau menikah dengan orang seceroboh kau!!” Ujar Yoora dengan santai.
“Waee?? Kau kan mencintaiku dan aku mencintaimu!! Jadi, Apa salahnya?” Tanya Henry sewot.
“Sekali tidak tetap tidak!!” Jawab Yoora berpendirian teguh.
“Ah… Kau ini sama-sama dingin seperti kakakmu itu!!” Ujar Henry menggerutu.
“MWO?? Coba katakan sekali lagi?” Tanya Yoora yang dapat mendengar hal itu dengan jelas.
“Ah.. Aniyo…” Jawab Henry berbohong.
“Henry!! Mulai saat ini kita putus saja!!” Ancam Yoora dan bangkit dari duduknya.
Henry membulatkan kedua matanya. “Yoora, Jangan bercanda!! Tadi aku hanya bercanda… Bercanda…” Bujuk Henry sembari berlari kecil menghampiri Yoora.
##########
“Miyoung… Kau nampak cantik!” Puji Zhoumi saat mereka hanya berdua saja.
“Jangan mencoba merayuku! Kau pikir aku tidak marah saat kau telat tadi?” Ujar Miyoung sinis.
“Tapi, Sekarang kita kan sudah menikah.. Mianhe, Aku tadi telat!!” Ujar Zhoumi. Ia mendekati telinga Miyoung dan berbisik. “Saranghaeyo.. Miyoung…” Ujarnya.
Miyoung tersenyum kecil saat mendengarnya. “Nado…” Jawabnya singkat dan merekapun berpelukan singkat karena menyadari jika para tamu memperhatikan mereka.
The End…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar